OKU TIMUR gema24.com – RSUD Martapura kembali menjadi sorotan setelah diduga menolak pasien BPJS yang akan melahirkan dengan kondisi kritis.
Pasien tersebut bernama Triono (32) yang hamil anak kembar akhirnya selamat setelah melahirkan anak yang ke dua di klinik AMANNA Baturaja, Peristiwa ini terjadi pada 05 maret 2023 lalu.
Kronologi dari keterangan suami pasien M Ridon (36) mengatakan kepada awak media sebelumnya istri saya bawa ke bidan yang ada di desa tulang bawang, kemudian di lakukan persalinan secara normal, namun pada saat melahirkan anak saya yang ke dua bidan menyarankan untuk segera di bawa ke rumah sakit karena posisi bayi sudah melintang dan harus di lakukan operasi sesar.
” Akhirnya saya dan keluarga langsung membawa istri saya ke rumah sakit yang ada di Martapura, sampai di IGD saya di tanya sama petugas RSUD Martapura akan memakai jalur umum apa BPJS karena saya ada BPJS jadi saya pakai BPJS ” katanya
Selanjutnya setelah menunggu sekitar kurang lebih 15 menit saya di panggil oleh petugas RSUD bahwa untuk melakukan operasi Sesar dokter dari rumah sakit tidak ada.
” Untuk sekarang dokter kita tidak ada pak dan kalaupun nunggu besok belum tentu ada juga ” ungkap salah satu oknum petugas di RSUD Martapura ” .
Karena situasinya mendesak kemudian saya membawa istri saya ke klinik AMANNA Baturaja untuk dilakukan sesar dan syukur Alhamdulillah anak dan istri saya sehat dan selamat walaupun menghabiskan uang sekitar 12 Jt karena memakai jalur umum “. ungkapnya
Selanjutnya Ridon berharap semoga layanan BPJS bisa di pergunakan di OKU Timur karena saya merasa selama ini tidak ada gunanya membayar BPJS setiap bulan kalau dalam keadaan mendesak tidak bisa di gunakan seperti ini. Tutupnya
Sedangkan direktur RSUD Martapura Dedi Damhudi saat di konfirmasi mengatakan pihaknya akan melakukan tindakan dan evaluasi terkait kejadian ini.
” Kita akan lakukan tindakan dan juga evaluasi kepada petugas kita yang mengatakan seperti itu, kita akan lakukan investigasi dulu dan kalau terbukti akan langsung kita pecat atau lakukan pembinaan agar supaya kejadian seperti terkesan penolakan kepada pasien tidak terulang lagi ” tegasnya
Lanjut Dedi dalam waktu dekat kita akan silaturahmi ke rumah yang bersangkutan dan saya berharap kejadian seperti ini tidak lagi terulang. Tutupnya ( TON )