Penulis: Suheri
(Ketua Panwaslu Kecamatan Semendawai Timur)
Gema24 – Pesta demokrasi atau biasa disebut dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah di depan mata. Pemilu merupakan momen penting dalam demokrasi sebuah negara. Pada tahun 2024 tepatnya 14 Februari 2024, Indonesia akan kembali menggelar Pemilu untuk memilih pemimpin baru, bukan hanya di legislatif tetapi juga eksekutif.
banyak hal yang harus menjadi perhatian bersama, sehingga Pemilu 2024 benar-benar Sukses dan bisa berjalan secara demokratis, adil, dan independen. Diantaranya adalah penyelenggara Pemilu yaitu KPU, Bawaslu dan DKPP, harus diisi oleh orang-orang yang memiliki integritas dan kredibel, untuk mengantarkan Pemilu sesuai cita-cita rakyat Indonesia yang tertuang dalam UU Dasar 1945.
KPU, Bawaslu maupun DKPP sebagai penyelenggara Pemilu sekaligus sebagai wasit dalam pesta demokrasi harus mampu menolak semua godaan maupun ajakan untuk berbuat curang.
Bisa kita bayangkan dalam satu event atau pertandingan jika wasitnya tidak berlaku adil atau memihak, maka event itu pasti tercederai akibat terjadinya keberpihakan
Selain penyelenggara Pemilu harus jujur dan independen, pemuda juga memiliki peran yang besar dalam mensukseskan pemilu 2024 dan merawat demokrasi bangsa.
Peran pemuda itu penting dalam Pemilu 2024, pemuda harus dapat berkontribusi dalam menjaga dan memperkuat demokrasi di Indonesia
Indonesia telah mengadakan Pemilu sejak tahun 1955. Seiring berjalannya waktu, Pemilu di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan. Proses demokrasi memungkinkan partisipasi lebih luas dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk pemuda.
Pemuda telah memainkan peran penting dalam perjuangan demokrasi, terutama selama masa reformasi. Pendidikan politik bagi pemuda menjadi kunci dalam membangun pemahaman yang baik tentang demokrasi dan proses Pemilu. Dengan pemahaman yang baik, pemuda dapat berpartisipasi secara aktif dalam pemilihan.
Partisipasi pemuda dalam proses pemilihan tidak hanya sebatas menggunakan hak suara, tetapi juga melibatkan diri dalam penyelenggaraan pemilu, pengawasan pemilu, kampanye politik, menjadi saksi Pemilu, atau bahkan mencalonkan diri sebagai calon legislatif
terdapat beberapa tantangan yang dihadapi pemuda dalam berpartisipasi dalam Pemilu. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kesadaran politik di kalangan pemuda.
Banyak pemuda yang kurang tertarik dengan politik atau belum memahami pentingnya peran mereka dalam proses demokrasi. Hal ini dapat diatasi dengan pendidikan politik yang lebih efektif di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
Lebih parah lagi dalam pesta demokrasi yang harus diantisipasi adalah pengaruh uang dan politik praktis.
Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi pemuda untuk menjunjung tinggi integritas dan mendorong keadilan dalam proses Pemilu.