Gema24 – Dalam era digital yang semakin maju, dunia telah menyaksikan perubahan luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu bidang yang tidak luput dari transformasi ini adalah dakwah Islam, yang merupakan bagian integral dari kehidupan umat Muslim. Dalam upaya untuk memperluas jangkauan dakwah dan menjangkau jutaan umat Muslim di seluruh dunia, kini muncul tren dakwah berbasis digital.
Seperti yang dilakukan oleh para dosen Universitas Nurul Huda OKU Timur ini, dalam rangka pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi bidang pengabdian. Mereka berkerja sama dengan LDNU (lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama) yang merupakan banom dari NU dengan mengangkat tema Digitalisasi dakwah Islam berbasis Ahlussunah Wal Jamaah.
“Ini adalah langkah yang perlu Kami lakukan sesegera mungkin, mengingat tren publik saat ini mengarah pada aktivitas digital” Ungkap Pelaksana Kegiatan, Sholeh Hasan. Beliau mengharapkan para aktivis keagamaan; Dai, Ustadz, Kyai dan lain-lain dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyebarkan pesan agama kepada umat Muslim di berbagai belahan dunia. Dalam konteks ini, Ahlussunah Wal Jamaah merujuk pada kerangka pemahaman ajaran Islam yang diterima secara luas oleh mayoritas umat Muslim, dengan fokus pada Al-Qur’an, hadis, dan metodologi ilmiah dalam memahami agama.
Berbagai platform digital, seperti situs web, media sosial, podcast, dan saluran YouTube, telah menjadi sarana utama dalam digitalisasi dakwah Islam. Para dai, ulama, dan cendekiawan Muslim dengan penuh semangat memanfaatkan teknologi ini untuk menyampaikan pesan-pesan Islam yang bermakna kepada umat Muslim dan non-Muslim di seluruh dunia.


Ketua LDNU OKU Timur, Dr. A. Sodikin menyambut dengan baik apa yang dilakukan oleh para dosen Universitas Nurul Huda. “Saya sangat berterima kasih atas pelatihan yang telah diberikan oleh dosen Universitas Nurul Huda terutama dalam bidang digitalisasi dakwah. Beberapa alat dakwah seperti pembuatan podcast LDNU Oku Timur merupakan hal yang sangat bermanfaat untuk keberlanjutan dakwah ahlussunnah wal jamaah yang ada di OKU Timur. Kepada segenap para Dai saya mengharap agar lebih semangat lagi untuk mendigitalisasikan dakwahnya sehingga bisa luas menjangkau ribuan masyarakat”, ungkapnya.
Digitalisasi dakwah Islam berbasis Ahlussunah Wal Jamaah memiliki beberapa manfaat signifikan. Pertama, melalui penggunaan platform digital, dakwah dapat mencapai jutaan orang secara bersamaan tanpa batasan geografis. Pesan-pesan Islam yang relevan dengan isu-isu kontemporer, seperti hubungan antaragama, etika, lingkungan hidup, dan masalah sosial, dapat disampaikan dengan cepat dan mudah.
Kedua, digitalisasi dakwah memungkinkan interaksi langsung antara penceramah dan audiens. Melalui fitur-fitur seperti komentar, obrolan langsung, dan sesi tanya jawab daring, umat Muslim dapat berinteraksi dengan para dai dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang agama.
Ketiga, digitalisasi dakwah memungkinkan umat Muslim untuk mengakses sumber informasi agama dengan mudah. Koleksi Al-Qur’an digital, hadis, tafsir, dan literatur Islam lainnya dapat diakses melalui platform digital, memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman agama mereka.
(Eko Prihandoyo)